Pernah mencicipi masakan ikan dengan kuah yang kental bercampur minyak kelapa nan gurih? Bau Peapi Mandar mungkin adalah menu yang tepat untuk mengilustrasikan jenis kuliner tersebut. Kuliner ini adalah andalan suku Mandar, menu yang selalu dirindukan oleh orang-orang perantauan yang jauh dari tanah pusaka. Rasa gurih kuah yang meresap masuk jauh kedalam putih daging ikan menjadikannya suatu yang sangat didamba. Dan ketika mencicipi kuliner ini orang-orang Mandar seolah merasa kembali ke selera leluhur mereka.
|
Kuliner bau peapi Mandar yang selalu dirindukan oleh warga Mandar yang berada di perantauan
(Foto : Pusvawirna Natalia Muchtar)
|
Berikut kami sajikan mengenai resep, bahan, dan cara membuat kuliner bau peapi Mandar
Bahan :
1. Ikan jenis tuna (cakalang) baik yang telah diiris atau dalam keadaan utuh, atau jenis ikan lainnya (bandeng, kembung) juga bisa dijadikan sebagai bahan utama
2. Bawang Mandar segar, warga lokal biasa menyebutnya “lasuna Mandar” atau bawang daun, yaitu jenis bawang yang serupa dengan bawang jenis prei namun lebih pendek, memiliki daun yang agak panjang dan dijadikan bahan untuk dicampurkan dalam kuah ikan
3. Bawang merah, atau biasa disebut “lasuna mamea” sebagai bumbu dasar
4. Cabe rawit atau “cawe-cawe keccuq”
5. Cabe besar atau “cawe-cawe kaiyyang”
6. Asam mangga yaitu asam yang terbuat dari mangga dan telah melalui proses pengeringan, di Mandar biasa disebut “pammaissang”
7. Kunyit atau “asso”
8. Minyak kelapa, diutamakan yang berasal dari jenis “minna Mandar” dengan tigkat lemak yang cukup tinggi (sangat khas)
9. Garam (secukupnya)
10. Merica (jika ingin lebih pedas)
Catatan : sebaiknya menggunakan periuk atau kuali yang terbuat dari tanah liat untuk lebih memperkuat cita rasa alaminya, dan memasaknya dengan kayu bakar untuk mendapatkan sensasi alamnya.
|
Jenis bawang daun atau sering disebut "lasuna Mandar" oleh warga lokal (Foto : Pusvawirna Natalia Muchtar)
Adapun mengenai cara membuat kuliner bau peapi Mandar ini dapat dijelaskan secara sederhana dalam beberapa langkah berikut ini :
1. Cucilah ikan terlebih dahulu sampai bersih
2. Setelah itu cuci asam mangga “pammaissang” dan sisa airnya dituang ke tempat ikan yang telah dicuci untuk menghilangkan rasa amisnya.
3. Haluskan garam secukupnya (jika memakai garam kasar) di ulekan sampai halus jika anda menggunakan garam halus maka tak perlu dihaluskan lagi.
4. Masukkan cabe rawit, cabe besar dan bawang merah ke dalam ulekan dan haluskan.
5. Lalu tuang air “pammaissang” pada ikan tadi, dan masukkan ke dalam kuali.
6. Masukkan bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya (dalam ulekan)
7. Masukan bawang daun “lasuna Mandar” yang telah diiris tipis berserta dengan daunnya yang dipotong-potong kecil
8. Masukkan kunyit secukupnya
9. Masukkan minyak kelapa Mandar 4 sendok makan (atau sesuai selera), jika anda ingin rasanya lebih gurih maka bisa ditambahkan lebih banyak.
10. Lalu ratakan bumbu yang telah dimasukkan dalam kuali dengan ikannya, pastikan tercampur rata (hati-hati jangan sampai ikannya hancur )
11. Masukkan air secukupnya ( sesuaikan dengan jumlah garam yang ada)
12. Rebus beberapa menit (dalam kuali tanah liat)
13. Ketika ikannya mendidih anda bisa menambahkan penguat rasa didalamnya (tergantung selera)
Adanya penambahan elemen minyak kelapa khas Mandar yang dibuat dengan teknik-teknik tradisional membuat kandungan lemak yang sangat tinggi dalam minyak ini menjadi penguat rasa gurih dalam kuah bau peapi Mandar. Maka kemudian jika anda ingin membuat masakan ini tanpa menggunakan minyak khas ini maka dapat dijamin anda tidak akan mendapatkan rasa yang sesungguhnya. Sementara minyak makan yang beredar dipasaran saat ini adalah sebagian besar dari bahan kelapa sawit dengan bahan kandunga lemak yang telah disaring sedemikian rupa.
Puncak kelezatan kuliner bau peapi khas Mandar adalah pada paduan bumbu, asam mangga, minyak dan kesegaran ikan yang menyatu dimana beberapa dari bahan tersebut hanya dapat dengan mudah ditemukan dalam wilayah-wilayah Mandar, jika anda diluar wilayah itu anda mungkin harus sedikit berjuang untuk mendatangkan bahan baku yang asli.
*sumber : http://kpbwm.or.id/kuliner/384-resep-bau-peapi-mandar-warisan-leluhur-yang-lestari.html
|
|
0 komentar:
Posting Komentar