
Kamis, 26 Februari 2015
Ammana Wewang : “Si Jelek”, Intrik, dan Perlawanan ke Belanda

Ammana Wewang
Dulu, di Mandar (Sulawesi Barat sekarang ini), para pemimpin (bangsawan) banyak yang diberi gelar berdasarkan cacat atau kejelekannya. Ada “Tomilloliq” (yang berbaring), sebab dia pemadat (candu). Banyak baring menghisap dari bong besarnya. Nama aslinya...
Rabu, 25 Februari 2015
Aplikasi 'DPR KITA' untuk Menata Demokrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waki ketua komisi VIII DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanafi mengatakan, aplikasi 'DPR Kita' menjadi kesempatan besar yang dimiliki DPR untuk terus meningkatkan kinerjanya.
Bahkan, ia menilai, hadirnya aplikasi 'DPR KITA' menjadi terobosan besar...
Festival Sungai Mandar Kembali Dihelat

Setelah berhasilnya Festival Sungai Mandar pada tahun 2015, kini Uwake Culture Foundation bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar kembali menghelat Festival Sungai Mandar ke-2 yang insha allah akan dihelat pada tanggal 11-14 Maret 2015....
Selasa, 24 Februari 2015
Baharuddin Lopa dan Perjalanannya

Ketika menjabat Jaksa Tinggi
Makassar, ia memburu seorang koruptor kakap, akibatnya ia masuk kotak, hanya
menjadi penasihat
Menteri.
Ia pernah memburu kasus mantan
Presiden
Soeharto dengan mendatangi teman-temannya di Kejaksaan Agung, di saat ia
menjabat Sekretaris Jenderal...
Sayyang Pattuqduq di Mandar

Peran dan Fungsi
Saeyyang Pattuqduq di Mandar
Penyelenggaraan
tradisi saeyyang pattuqduq bagi orang Mandar lebih merupakan apresiasi positif
masyarakat dalam hal ini orang tua anak yang telah khatam bacaan Qurannya.
Kehadirannya lebih merupakan motivasi bahwa ketika...
Fotografer Mandar Dewasa Ini (1)
Setahu saya, masyarakat umum terdidik (baca: yang pernah menempuh
pendidikan sampai universitas) Tinambung yang memiliki minat terhadap fotografi
(bukan sebagai pekerjaan, tapi sebagai hobby) era 90-an hanya ada dua, yaitu
Asmadi Alimuddin dan Syariat Tadjuddin. Parameternya,...
Mempertanyakan Defenisi “Saqbe Mandar” (01): Sutra Palsu dan Sutra Abal-abal

Foto : Muhammad Ridwan Alimuddin
Dalam bahasa Mandar, kain sutra kadang disebut “saqbe”, kadang “lipaq
saqbe”. Mungkin karena kata kain dalam Bahasa Mandar tidak ada kata khususnya.
Paling perubahan, dari kain menjadi “kaeng”. Makanya jarang kita dengar “kaeng
saqbe”.
Di...